Blue Fire Pointer

Cara Membuat Blog 2015

1. yang pertama kita kunjungi dulu link nya https://mail.google.com/ lalu lakukan seperti gambar dibawah ini
  2.isi semua kolom nya mulai dari nama sampai kode verfikasi seperti contoh dibawah ini.
3.lalu lakukan yang seperti dibawah ini
4. lalu klik "lanjutkan ke gmail"
5. klik seperti yang gambar dibawah ini                                               


6. masukkan password dan email nya tadi. seperti contoh dibawah
7. klik seperti yang dibawah ini
8.klik icon BLOG BARU
9. isi dan pilih sesukamu seperti contoh yang dibawah ini
10. sudah jadi blog nya. jika mau lihat blognya. bisa klik di icon lihat blog seperti yang dibawah ini

akhirnya sudah selesai. mudah mudahan anda mengerti Cara Membuat Blog . jika anda yang kurang atau salah mohon maaf. jika kurang mengerti bisa coment di tempat coment di bawah ini. Terima kasih telah berkunjung.

Drama


Cerita kita
Suatu hari Rani melihat sahabatnya Chintia sedang merenung disudut ruang kelas, Rani bingung melihatnya. Hatinya bertanya-tanya “kenapa dia?” dengan langkah yang sigap dia mulai menghampiri Mawar. Mata Mawar terlihat sembab, entah karena apa..kelihatannya dia habis menangis semalaman. Rani pun mengurungkan niatnya untuk bertanya pada sahabatnya itu.
Dikelas Chintia dan Rani terdapat murid baru, dari penampilan dia merupakan orang yang terlihat sederhana.
Murid baru     : “Hai teman-teman nama saya beatrick, saya pindahan dari Medan” (senyum
menyapa)
        Di waktu yang bersamaan Rani lebih memandangi sang sahabat yang termenung disudut ruang kelas.
Rani                : “Chintia kenapa ya..? Engga biasanya dia murung begitu? Apa dia ada
masalah? (memperhatikan gerak-gerik Mawar)
       Bel pulang sekolah pun berbunyi, semua anak berhamburan keluar kelas. Rani mulai mendekati Chintia yang masih tetap pada posisi semula.
Rani              : Chintia kamu ada masalah?” (tampak cemas)
Chintia          : (tatapan kosong lurus kedepan) “Keluargaku...keluargaku...telah hancur...”
Rani              : “Maksudmu apa? Aku tidak mengerti..”
Chintia          : “Orangtuaku telah bercerai Lit, aku kecewa..”
Rani                : “Hah? Kamu serius?! Kapan semuanya terjadi?” (terkejut)
Chintia             : “Kemarin saat aku sekolah.. Sebetulnya aku tidak mengerti kenapa mereka
mengakhiri semuanya.. Aku tak tau alasannya..”
Rani                : “Sabar ya, chin.. Jangan terus bersedih masih ada aku, sahabatmu disini..”
(tersenyum sambil menenangkan Mawar)
Chintia              : “Makasih banget ya ran...” (memeluk Rani)
Rani                 : “Sama-sama sayang.. Kita kan bestfriend forever” (melepaskan pelukan
Chintia tertawa kecil)
       Disisi lain terlihat Beatrick sang murid baru sedang mengamati Rani dan Chintia dia juga mendengar pembicaraan keduanya.
beatrick                 : “Situasi ini bisa gua manfaatin nih kayanya” (senyum licik)
(berlalu pergi dan membuat rencana untuk besok)
        Keesokan Harinya dikelas banyak anak yang memandangi Chintia, dia terlihat bingung dia pun mencoba menerobos kerumunan murid yang lain, untuk sekedar melihat tulisan di madding itu
 “Ada info baru guys! haha. Ternyata si Chintia anak Broken Home !!”
Chintia merasa dipermainkan kini satu sekolah sudah tau dia anak Broken Home. Emosinya mulai memuncak dan fikirannya langsung terpacu pada Rani karena hanya dia yang tau tentang ini semua.
Beatrick                  : “Gua liat Rani nempel ini pagi-pagi” (ucapnya tiba-tiba)
Chintia              : “Bener?! Gak bohong kan lo?! (tampak terkejut)
Beatrick                  : “Ngapain sih gua bohong? Emang ada untungnya buat gua? (balasnya sengit)
Chintia              : “Bener juga sih..! Gua harus bertindak..! ini udah kelewatan!!!” (berlalu pergi
dan mencabut paksa kertas yang ada di madding)
       Chintia menggebrak meja Rani dengan keras, emosinya sudah memuncak seperti gunung berapi yang ingin meletus.
Chintia              : “Heh!! Sahabat macem apa lo?! Tega berbuat kaya gini?! Maksud lo apa?
Hah?!! Jawab lo!” (emosi)
Rani              : “Aku gak tau chintia, aku aja belum baca...
Chintia              : (memotong perkataan Rani) “Halah, kebanyakan ngelak lo!! Munafik tau ga?!
Gara-gara lo, semua orang disekolah ini tau kalo gua ANAK BROKEN
HOME..!! tega lo sama gua!! (emosi semakin menggebu)
Lolita              : “Itu bukan aku yang buat, aku gak tau.. ini semua salah paham..”
Chintia              : “Salah paham lo bilang?! Muak gua sama lo terlalu MUNAFIK..!!” (penekanan
pada kata yang di capslock)
Rani              : “Terserah kamu deh sekarang, mau percaya aku sahabat kamu sendiri apa
mau percaya orang lain.. Kamu berhak buat milih kok..” (berlalu pergi dan
membawa selembar kertas itu)
       Di tempat lain beatrick tersenyum puas melihat kejadian tersebut, kedua orang yang bertolak belakang dengan mudahnya di adu domba oleh murid baru. Senyuman yang terpancar dibibirnya merupakan senyuman licik.
       Disisi lain Rani bersedih, dia bingung dengan kejadian ini. Dia berjalan mencari sahabatnya yang lain. Hingga mereka berpapasan di koridor.
Andrean             : “Hai Rani, kok gak bareng sama Chintia?” (senyum menyapa)
Rani              : “Kamu belum baca di madding?”
Wahyu            : “Belum..”
Rani              : “Nih..” (menyodorkan kertas ke Andrean)
Andrean             : “Ada info baru guys! haha. Ternyata si Mawar anak Broken Home !!” (sambil
membacaaa)
Wahyu           : “Broken Home itu apa Ndre?” (dengan wajah polos)
Andrean             : “Ya ampun! Lu itu kemana aja?...
Wahyu            : (memotong perkataan Andrean) “Gua disini kok daritadi..”
Andrean             : “Jangan potong omongan gua dulu yu..!! Belom juga gua jelasin, udah main
potong aja..” (mulai emosi)
Rani              : “Udah..!! Udah.. bukannya bantuin aku cari tau, kalian malah ribut”
Bagus              : “Tau nih, lu berdua cowo tapi mulutnya mulut cewe. Bawel banget..!!”
Wahyu           : “Sadar bang, nonjok orang aja gak berani. Masih mendingan kita, ya gak
Ndre? (mencari pembelaan)
Andrean             : “Haha Yowman” (tertawa terbahak, Bagus hanya bisa menekuk wajahnya)
Prandika               : “DI BILANG JANGAN BERISIK !!” (ketus)
Bagus               : “Okeokeee”
Lolita              : “Daripada kalian berantem gak jelas, mendingan bantuin nyelidikin yang buat
ini semua siapaaa?”
Prandika              : “Sini..!! (berkumpul) bayar utang lu pada kek.. Gua gak punya duit nih”
(dengan wajah tanpa dosa)
Anderan             : “Cepetan ah, serius gua. Kita mau bikin rencana kaya gimana?”
Wahyu            : “Sini..!!” (berkumpul)
Bagus              : “Tumben otak lu encer? Haha” (nada mengejek)
Wahyu            : “Abis yasinan tadi malem, dapet pencerahan sedikit hehe” (nyengir lebar)
Rani               : “Pergi yuk, jalanin misi kita”
Wahyu            : “Pergi kemanaa?”
Bagus               : “PERGI KE EMPANG...!!!” (gereget Bagus dan pergi meninggalkan Wahyu
yang disusul oleh Andrean, Prandika dan Rani. Wahyu?Masih bengong ditempat)
Wahyu            : “Eh, tungguin gua..!!” (lari menyusul teman-temannya)
       Chintia sedang curhat dengan Beatrick tentang Rani. Hatinya sekarang sudah sangat kecewa.
Chintia             : “Gua fikir dulu, Rani itu baik beat.. ternyata dugaan gua meleset, dia tega
sama gua.. mempermainkan rahasia kehidupan gua.. gua salah apa? Kenapa dia
begitu jahat sama gua?” (perasaannya mulai menggebu)
Beatrick           : “Yang sabar aja ya cantik, kita juga gak bisa selamanya melihat orang dari
covernya aja.. harus dari hati, itu yang sulit..” (senyum picik)
Chintia            : “Iya omongan lo bener, gua salah milih temen kayanya..” (nada kecewa)
Beatrick                 : “Mungkin dia iri dengan kecantikan lo, dia kan kuper liat aja penampilannya
gak gaul sama sekali” (memanas-manasi)
Chintia             : “Mungkin, tapi gua tau dia kok.. dia gak mungkin terpancing dengan cara yang
seperti itu..”
Beatrick                 : “Haduh Chintia kamu tuh terlalu baik sama dia, setiap orang juga bisa
berubah kali.. Emang selalu tetap dengan sifatnya yang ituuuuuuuu terus?
Engga kan??” (dengan nada sok manis)
Chintia            : “Iya juga ya, yasudahlah biarkan.. Gua juga udah gamau punya sahabat kaya
diaaaaa..”
       Di pagi hari saat jam pertama dimulai, Bu Desi melihat ada keganjalan diantara  murid kesayangannya. Pada waktu istirahat Bu Desi memanggil Andrean dan Prandika untuk segera ke kantornya.
Prandika              : “Misi bu, Ibu mencari kita berdua?”
Bu Sinta         : “Iya, ada yang ingin  ibu tanyakan.. oh ya silahkan duduk..
(Andrean dan Prandika pun duduk)
Andrean             : “Ibu mau nanya tentang apa ya?”
Bu Desi         : “Itu loh, sahabat kalian yang namanya Chintia sama Rani kenapa ya? Kok
kelihatannya agak merenggang, Ibu khawatir jika nilai-nilai mereka turun..”
Prandika              : “Oh, itu bu? Kami juga sedang mencari tahu bu. Rani saja tidak tau bu
kenapa tiba-tiba masalah pribadi Chintia bisa terpublikasi..”
Bu Desi         : “Loh? Masalah pribadi? Maksudnya apa saya tidak mengerti..”
Andrean             : “Orang tua Chintia baru saja bercerai bu, dan Chintia hanya menceritakannya
pada Rani bu.. tetapi Lita tidak tahu apa-apa ketika beritanya tersebar ke
murid-murid yang lain dan tiba-tiba saja Chintia marah-marah kepada Rani..
hingga saat ini pun mereka tidak saling sapa bu..”
Bu Desi         : “Ya ampun, terus kalian sudah menemukan pelakunya?”
Prandika              : “Belum bu, mungkin sekarang Wahyu, Bagus dan Rani sedang mencarinya
bu..”
Bu Desi         : “Mudah-mudahan cepat selesai ya, ibu akan membantu kalian saat kalian butuh
ibu nanti..” (tersenyum)
Prandika              : “Iya bu, terima kasih..”
Bu Desi         : “Yasudah, sekarang kalian bisa masuk kelas..”
   (Andrean dan Prandika pun berpamitan)
       Sementara itu, terlihat seseorang sedang melakukan aksi yang sama dan disaat itu juga Wahyu, Rani dan Bagus memfotonya untuk jadi barang bukti. Orang itu adalah Beatrick tetapi dia tidak menyadari bahwa ada yang mempotretnya.
Rani              : “Oh, jadi ini ulahnya si anak baru ituuuu...”
Wahyu           : “Anak apaan tadi? Anak bau?” (tanyanya agak kencang)
(Beatrick pun menengok mencari sumber suara itu, tapi dia menghiraukannya dan tetap melanjutkan kegiatannya)
Bagus              : “Dodol banget sih lu ! Untung gak ketauan..” (gereget Bagus)
Wahyu           : “Dodol itu gak pake banget gus, adanya dodol nanas, dodol duren. Setau gua
mah dodol banget engga ada... Itu yang paling baru ya?” (dengan wajah polos)
Bagus              : “IYA, YANG PALING BARU KAN ELU..! azzzz”
Rani              : “Sssstttt... Jangan berisik ih !” (ketus)
Bagus,Wahyu : “Iya ampuuunnn kapten..., hehe” (nyengir gak jelas)
Rani              : “Cari si Andrean sama Prandika yuk, keburu beatrick liat kita nanti”
Bagus,wahyu : yuk mari,capcus cin...(dengan serentak)
(Bagus, Wahyu dan Rani pun bergegas pergi untuk mencari Prandika dan Andrean)

     Mereka pun bertemu Prandika dan Andrean, mereka menceritakan semua kepada Prandika dan andrean
Rani: lang,ndre ternyata yg buat Chintia marah sama ku adalah beatrick...
Andre dan Prandika : ha...!!! yg bener??! ( sambil kaget)
 Rani : iya, ak gk bohong, ada buktinya kok...
Bagus: iya, bener kata Rani...
       Mereka pun menemui bu sinta dan menceritkan semuanya...
Rani: permisi bu...( sambil mengetuk pintu ruangan)
Bu Desi: iya nak silahkan masuk duduk2, ada keperluan apa datang kesini?
Bagus: bu,sebenarnya yg buat Chintia bertengkar sama Rani adalah Beatrick...
Bu Desi: apa?! Yg benar? ( LEBAY)
Bagus: iya bu, kami punya bukti bu
Wahyu: bukti apa an sih( tampang gk berdosa)
Bagus: astauqfiruallah allazim...!!! lo kan sama gue nyari buktinya(muka kesal)
Wahyu: oh,iya aku baru ingat,kita sama nyarikan?(tampang sok ingatin)
Bagus: gak!... gua sendiri( muka kesal)
Bu Desi: sudah2 kok malah ribut disini, mana buktinya?
Rani: ini buktinya bu
Bu Desi: oh, ternyata Beatrick yg anak baru masuk itu kan?(terkejut)
Rani: iya bu ( nada kesal)
           Kemudian Bu Desi memanggil Beatrick dan Chintia untuk keruangan BK, ternyata di ruangan BK pun sudah ada andrean,bagus,wahyu,prandika,dan rani.
Bu Desi: Chintia apa permasalahan kamu dengan Rani sehingga kalian berdua bertengkar?
Chintia: iya bu, Rani sudah mempublikasikan masalah pribadi saya kepada satu sekolah( nada kesal)
Bagus: kamu salah chin sebenarnya yg mepublikasikan masalah pribadi kamu adalah teman baru kamu( dengan nada melantang)
Bu Desi: benar apa yg di bilang bagus itu, ibu sudah lihat bukti2 nya
Beatrick : lah, kok aku sih?(dengan nada ketakutan)
Andrean: sudahlah bet kamu jangan bersandiwara lagi kami sudah mengumpulkan semua bukti...
Rani: sudahlah, jangan memojokan Beatrick,kasihan dia(nada rendah)
Bagus: sudah lah,rani manusia yg sudah membuat persahabatan lo ancur aja lo bela.(nada keras)
Chintia : sekarang gini aja, mana buktinya?
Bu Desi: ini nak buktinya,dari teman2 kamu ( sambil menyodorkan bukti kepada Chintia)
Wahyu: kenapa mukalo bet?... meriang? panas dingin? kok gemetaran kyak orang ketakutan...
Beatrick : eng...eng...eng...gak kok si... apa yang... ketakutan?(gagap)
Chintia: oh!!!... ternyata kamu bet. Dasar manusia bermuka tiga...!!!
Bagus: bermuka dua bukan tiga...(mengingatkan)
Chintia: biarin...!!! orang marah salah gk apa2...(galak)
Dicky:  -_- (tampang sanger)
Rani: iya, benar Chin. beatrick yg sudah bikin persahabatan kita hancur...
Wahyu :enggak kok,muka Beatrick Cuma satu( tampang tak berdosa)
Bagus : astauqfiruallah allazim........ bisa gila gua dekat lo lama2( muka kesal)
Rani: sekarang kamu sudah taukan siapa yg mempublikasikan masalah pribadi kamu
Bagus: habis lah kw cik hahahha(senyum jahat)
Chintia: maaf kan aku ya Ran, aku dah nuduh lo yg gak2
Rani:iya gua dah maafin kamu kok...
Bu Desi : sekarang kamu minta maaf beatric kepada Rani dan Chintia...
Beatrick : iya,maafin ak ya Rani, Chintia,sebenarnya ak gk bermaksud memisahkan kalian, aku hanya butuh teman..
Rani dan Chintia: iya, jangan di ulangi lagi ya... kamu boleh berteman dengan kita...
Beatrick: terima kasih ya teman...
          Akhirnya mereka semua keluar dari ruangan BK tapi tiba2 wahyu pun bertanya kepada Bagus
Wahyu : gus, publikasikkan tu apa?( tampang tak berdosa)
 Semuanya: CARI AJA SENDIRI...........!!!
T A M A T
Kalo mau copy izin dulu ya…

Nb: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.